Perubahan selama pandemik 2020 – 2022

Masa pandemik selama 2 tahun melihat banyak sekali perubahan baik yang dialami sendiri maupun lingkungan sosial di kehidupan nyata juga di dunia maya. Hehe.

Ada yang menemukan passion dan hobi baru, bersepeda dan berolahraga misalnya, atau ada juga yang rajin merawat tanaman, dan yang memulai investasi. Semuanya disebut angkatan corona. Hehe.

Saya sendiri gimana?

Mulai dari rumah, banyak yang berubah nih barang-barang di rumah, ketika diinventaris ternyata:

  1. Rumah, dari mulai merapikan kamar Afni sehingga mulai betah di kamarnya. Di awal pandemik, Faiz masih tidur sama kakaknya. Namun, karena diberi pengertian pelan-pelan bahwa Afni di usia 9 tahun sudah tidak bisa tidur bersama adik.
  2. Rumah, membuat setup desktop buat Pak Ifnu, katanya biar makin produktif saat WFH.
  3. Rumah, di akhir 2021 membuat setup meja kerja juga buat Mommy, selama lebih 1 tahun yang kerjaannya nebeng kamar Faiz saat harus webinar. Senang punya area main sendiri sekarang.
  4. Rumah, Faiz sekarang juga sudah bisa tidur sendiri di kamarnya. Tidak banyak permintaan seperti Kakak, mungkin cowo emang lebih cuek ya. Ibu Bapaknya jadi seneng kasur lenggang dan lebih “bebas” haha.
  5. Saat ditotal berapa kali ke IKEA saat pandemik? HAHAHA

Bersepeda listrik. Saya sebetulnya follower saja di sini. Tidak meminta untuk dibelikan sepeda, karena sepeda yang sudah ada juga sudah sangat puas. Namun, alasan Pak Ifnu supaya bisa bersepeda agak jauh dengan keluarga.

Sebetulnya saya sering encourage Ifnu, apakah mau beli sepeda road bike? dan bersepeda sama temen yang lainnya? ya ternyata lebih senang bersepeda dengan keluarga. Baiiiik, Pak Ifnu. Terima kasih banyak ya atas waktunya.

Bagaimana dengan mu di masa pandemik kemarin? Harapannya di tahun 2022 sudah bisa recovery walau pelan-pelan ya..

Mempersiapkan anak sulung aqil baligh

Selama pandemik 2 tahun terakhir ini, banyak terjadi perubahan pada anak-anak. Karena mostly kegiatan banyak dari rumah, dan mungkin saat ini juga berada pada tahap pertumbuhan, terutama si Kakak yang memasuki usia 9 tahun masa baligh. Ditambah porsi makanan yang cukup teratur karena fulltime di rumah. Sehingga pertumbuhan selama 2 tahun ini pesat sekali.

Sungguh, persiapan masa baligh tidak hanya dari segi kematangan fisik dan biologis. Namun juga perlu dilengkapi dengan spiritual dan emotionalnya juga. alhamdulilah ternyata secara alami dan atas kesadaran pribadi, Afni anakku yang sulung siap dengan spiritualnya, sudah cukup sadar akan pentingnya menutup aurat sehingga sudah otomatis memakai jilbab kemanapun pergi dan keluar rumah. Serta tidak tertinggal sholat 5 waktu.

Dari sisi emotional, sudah lumayan banyak berubah. Sifat kekanak-kanakannya sudah ampir tidak ada, walau kami sebagai orang tua yang terkadang merindukannya. Afni yang sudah beranjak dewasa.

Banyak sekali bertanya, ketika mamanya masa kecil, remaja, dan juga perkuliahan. Afni yang banyak menyerap sifat mamanya yang suka over thinking dan mudah panik. Tapi yang selalu positif dan penyayang pada teman dan saudaranya. Menyukai petualangan dan tantangan seperti Daddynya.

Mengajak anak berpikir kritis misalnya memberikan kesempatan mereka memilih dan mengambil keputusan. diajarkan mengenai tujuan hidup, cita-cita dan masa depan. Dan diajarkan pula anak untuk berpikir realistis. Karena sejatinya hidup tidak seperti di film yang penuh imajinatif. tapi butuh perjuangan, butuh pembelajaran, ada naik turunnya.

Kemudian, dari sisi hubungan sosial juga. Belajar untuk bisa menerima keadaan dan sesuatu yang tidak bisa kontrol. tapi sumber kebahagiaan dan proses menerima serta kontrol diri adalah 100% dikontrol oleh diri kita sendiri.

Selamat menjadi dewasa Afni. Semoga Allah selalu menyertai langkahmu ke depan.