Pengenalan uang pada anak

Di sekolah Afni, karena siswa SD kelas 1-3 masih belum diperbolehkan jajan di jam makan snack maupun jam makan siang. Akan tetapi, sesekali ada kegiatan bazaar. Biasanya yang mengadakan bazaar kakak kelas 5 SD. Kemudian, guru akan memberitahukan sebelumnya agak ananda diberi bekal maksium 15ribu.

Atau ketika ada acara open house, dimana anak-anak diminta oleh guru untuk membuat kerajinan sesuai dengan tema yang ditentukan. Hasil kerajinan tersebut akan dijual kepada tamu yang datang saat open house.

Sedangkan pengenalan untuk infaq biasanya dihimbau membawa uang setiap hari Jumat. Tapi mamanya suka kelupaan hehe.

Untuk anak TK, ada juga study trip ke swalayan, hehe, pernah dua kali ke supermarket Ramayana dan ke Total Buah. Anak-anak diminta memilih buah atau makanan yang akan dibeli dan diberi uang kemudian melakukan pembayaran di kasir. Lucu-lucu.

Yang masih menjadi PR adalah mengenalkan sistem ekonomi. Bagaimana kami sekeluarga mendapatkan uang (rezeki), mengapa ayah harus bekerja, dan masih banyak lagi. Karena terkadang, anak masih belum mengerti ketika diberi jawaban “mama belum punya uang lagi, nak..”, jawabannya pasti “kan masih bisa ambil di ATM”. Ya kaliii ATM bisa diambil unlimited hehe, mama juga mau :)).

 

Bawa Bekal atau jajan

Saya tinggal di komplek perumahan dan sangat jarang terdapat warung, yang ada warung jual galon dan gas. Itupun kalo ditempuh jalan kaki bisa 5-10 menit sekali jalan. Sehingga hampir dipastikan anak-anak tidak pernah jajan di warung dekat rumah.

Oleh karena itu, mungkin saya yang telat juga mengenalkan uang pada Afni. Yang sudah kelas 1 SD ini tetapi belum mengenal nominal uang. Di sekolahnya pun, siswa kelas 1 sampai kelas 3 SD belum diperbolehkan untuk jajan. Setiap jam makan snack dan makan siang diwajibkan membawa bekal dari rumah (atau catering).

Kemudian kapan anak-anak jajan? Kalau kebetulan saya pergi ke mini market ketika ada sesuatu yang harus dibeli. Atau ketika kita jalan-jalan ke mall untuk beli makan dan jajan es krim.

whatsapp-image-2019-04-29-at-11.26.59-pm.jpeg

Terkadang saya coba mendorong mereka untuk pergi ke kasir dan melakukan pembayaran. Hari ini saya coba tekankan untuk meilihat nominal harga dan nominal uang yang dibayar. Misalnya membeli yakult seharga 9000, saya beri uang 10.000 maka mereka akan mendapat kembalian 1000 rupiah. Hal ini cukup mudah dipahami karena masih terhitung matematika sederhana.

Teruslah belajar anak-anakku, belajar tidak hanya di sekolah. Belajarlah dari sekitarmu.

#Ibu Profesional Bunda Sayang Level 8 Tantangan 10 Hari